Keluarga Kecilku

Keluarga Kecilku

Selasa, 16 Desember 2014

Kembali Menulis

Hay my blog ..... setelah empat bulan vakum mencoret coret blogku... akhirnya bisa mencoretinya lagi.... hehehe

ngapain aja aku empat bulan ini? pasti banyak hal menarik yang terlewatkan untuk ku tulis.
4 bulan yang lalu adalah bulan-bulan yang sangat sibuk bagi ibu pekerja seperti aku. tumpukan dokumen diatas meja yang harus segera diselesaikan, audit tahunan yang harus disiapkan, mengurus anak, suami, dan keluarga, anak sakit, masalah kantor, masalah keluarga, masalah keuangan, BBM Naik, hingga masalah negara. semuanya aku alami selama 4 bulan yang lalu. sok sibuk banget sih.... hehehe....

setelah kembali aku jadi bingung mau nulis apa...... hmmmm.....

Rabu, 02 Juli 2014

Bubur Tim Ikan Gabus Masak Kuning (7 Bulan+)


Bahan :
  • Ikan Gabus / Ikan Haruan (Sesuai Feeling aja, kalo yang saya buat pake 1/3 nya ikan gabus ukuran sedang)
  • Labu Kuning (Secukupnya)
  • Wortel ( Secukupnya )
  • Daun Bawang (1 Batang)
  • Daun Seledri (2 Batang)
  • Kunyit (1cm)
  • Jahe (1/2 cm)
  • Laos (1cm)
  • Kemiri 1 Biji)
  • Daun Jeruk (1 Lembar)
  • Bawang Putih (1 Siung Bawang Putih)
  • Keju Cheddar (secukupnya)
  • Beras Putih 2,5 Sdm
  • Air 1 Gelas Belimbing (Jika Menggunakan Slow Cooker)

Cara Membuat:
  1. Kunyit, Jahe, Kemiri, Bawang Putih dihaluskan
  2. Ikan Gabus yang sudah dibersihkan difillet (diambil dagingnya)
  3. Lumuri Ikan Gabus dengan bumbu yang telah dihaluskan, campur dengan daun jeruk dan laos
  4. Masukan kedalam mangkuk tahan panas, dan masukan kedandang yang telah dipanaskan untuk di kukus selama 5-10 menit
  5. Cuci bersih beras, dan sayuran.
  6. Tambahkan 1 Gelas Air kedalam panci Slow Cooker yang berisi beras (Jika Memasak diatas kompor airnya disesuaikan saja)
  7. Masukan Labu Kuning & Wortel yang telah dipotong dadu-dadu kecil
  8. Masak hingga bubur matang
  9. Setelah Matang Tambahkan Parutan Keju diatasnya, dan masukan ikan gabus masak kuning yang sudah di tim tadi, aduk rata dan siap dihidangkan
Gizi yang terkandung didalamnya antara lain:
Vitamin A, Vitamin C, Beta Karoten, Zat Besi, Kalium, Albumin, Protein, Fosfor, Karbohidrat, Kalsium, Lemak.

Selasa, 24 Juni 2014

Bubur Saring Tahu Merah (7 Bulan +)


Bahan:
  • 2 Sdm Beras Merah Organik
  • Wortel Secukupnya
  • Labu Kuning Secukupnya
  • 1 Potong Tahu (Tahu Sutra/Tahu Cina)
  • 1 Siung Bawang Putih
  • 1 Blok Frozen Kaldu Ayam ( Kaldu ayam yang dibuat sendiri dan dibekukan/frozen)

Cara Membuat:
Dengan Slow Cooker:
  1. Kupas Wortel, Labu Kuning, dan Bawang Putih, kemudian cuci bersih
  2. Potong Wortel, dan Labu Kuning dadu-dadu kecil (+/- 1cm persegi)
  3. Bawang Putih dikeprek dan diiris halus
  4. Cuci Tahu dan rendam dengan air panas setelah itu potong dadu-dadu (+/- 1 cm persegi)
  5. Cuci beras merah, setelah bersih masukan bahan-bahan yang sudah disiapkan diatas kedalam tembikar slow cooker
  6. Masukan 1 Gelas Belimbing Air ke dalam tembikar slow cooker dan masukan 1 blok  Frozen kaldu ayam
  7. Masak (+/- 7 jam)
  8. Setelah Matang, saring bubur tersebut menggunakan saringan kawat, dan hasilnya akan seperti gambar diatas.
  9. Cukup untuk 2 porsi

Dengan Kompor:
  1. Kupas Wortel, Labu Kuning, dan Bawang Putih, kemudian cuci bersih
  2. Potong Wortel, dan Labu Kuning dadu-dadu kecil (+/- 1cm persegi)
  3. Bawang Putih dikeprek dan diiris halus
  4. Cuci Tahu dan rendam dengan air panas setelah itu potong dadu-dadu (+/- 1 cm persegi)
  5. Cuci beras merah, Tambahkan air secukupnya, masak diatas api kecil sambil diaduk-aduk.
  6. Jika sudah mendidih masukan bahan-bahan yang telah disiapkan dan aduk-aduk sampai matang 
  7. Setelah Matang, saring bubur tersebut menggunakan saringan kawat, dan hasilnya akan seperti gambar diatas.
  8. Cukup untuk 2 porsi
Gizi yang terkandung didalamnya antara lain:
Beras Merah:
  • Vitamin B1, B6, B12 Tinggi sebagai pembentuk energi yang membantu perkembangan tubuh bayi
  • Serat & Protein Tinggi sangat baik untuk pencernaan & Tumbuh Kembang bayi
  • Zat Besi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada bayi
  • Zat Tiamin yang tinggi untuk membantu perkembangan jaringan syaraf dan jantung bayi
  • Zat Fosfor yang tinggi untuk membantu pembentukan rangka bayi
  • Mineral Magnesium & Mangan yang tinggi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan rambut, gigi, otot, dan tulang pada bayi
Wortel & Labu Kuning:
  • Vitamin A, Vitamin C & Beta Karoten berguna sebagai kesehatan mata, kulit, kekebalan tubuh, reproduksi, dan anti oksidan
  • Zat Besi sebagai pembentukan darah dan Hemoglobin (HB)
  • Kalium menjaga metabolisme keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh

Tahu:
protein, lemak, karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti thiamin, riboflavin,  vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium (yang bermanfaat mendukung terbentuknya kerangka tulang).

Bawang dan Kaldu sebagai penguat rasa agar lebih gurih, karena makanan untuk bayi belum boleh diberi gula & garam

Senin, 09 Juni 2014

Puree Pear Naga Merah (6 Bulan+)



Bahan :
  • 1/2 Buah Pir Xiang Li
  • 1/4 Buah Naga Merah

Cara Membuat :
  1. Cuci buah pir, kemudian belah 2 ambil 1/2 nya saja, Kupas, dan Potong Potong
  2. Kukus buah pir kedalam dandang yang telah dipanaskan +/- 5 menit
  3. Haluskan buah pir kukus menggunakan blender atau alat penghalus makanan lainnya
  4. Cuci buah naga merah ambil 1/4 nya saja, Pisahkan daging buah dengan kulitnya dan potong-potong
  5. Haluskan buah naga merah menggunakan blender
  6. Saring buah naga merah agar biji kasarnya terpisah
  7. Note : menghaluskan menggunakan blender tidak perlu ditambahkan air lagi, karena nanti teksturnya akan terlalu encer

Cara Penyajian :
  1. Tuang buah naga merah yang telah disaring kedalam mangkuk saji
  2. Tuang buah pir yang telah dihaluskan kedalam mangkuk saji
  3. Bentuk penyajian bisa seperti gambar diatas atau langsung dicampur juga bisa

Senin, 26 Mei 2014

Reaksi Alergi Hafidz Menu MPASI 6 Bulan

Sudah 1 bulan Hafidz belajar makan menu MPASI, nah gambar diatas adalah reaksi alergi yang dialami Hafidz untuk beberapa makanan antara lain:

Pisang : 
  • Pertama kasih makan pisang pakai jenis pisang ambon, setelah dikupas dikeruk bagian luarnya yang kasar dan dimakan siemak.
  • Dikeruk daging buahnya, tapi garis hitam alias bijinya jangan dikasihkan
  • Si Hafidz sih mau aja dikasih makan pisang, walau ekspresi wajahnya cengar cengir meringis gitu.
  • Keesokan harinya dia tidak BAB/pup.
  • Awalnya saya kira biasa, ternyata sampai 3 hari dia ga BAB/pup.
  • Langsung saya hentikan dihari keduanya, jadi saya ganti dengan pepaya yang terbukti ampuh melancarkan pencernaan.

Bayam Merah :
  • Pertama kasih sayur, saya memilih bayam merah
  • Hafidz makannya lahap, bangga dong sebagai emak si anak suka dan bisa makan sayur
  • Setelah makan Hafiz bobo, nah pas lagi bobo saya perhatikan kenapa diwajahnya muncul ruam-ruam merah, saya kira karena nyamuk.
  • Keesokan harinya saya kasih lagi tu si bayam merah, alhasil ruam merahnya tambah banyak.
  • Positif sudah si Hafidz alergi bayam merah. 
  • Saya obati dulu alerginya, pakai obat luar aja, setelah sembuh baru saya coba kasih bayam hijau, dan aman ternyata. bearti Hafidz hanya alergi pada bayam merah, bayam hijau tidak alergi.

Ubi Madu Cilembu :
  • Karena susah cari ubi ungu, akhirnya saya berinisiatif beli ubi madu cilembu.
  • Pas dibuatin Puree Ubi Madu, Hafidz lahap banget makannya, sayangnya besoknya dia tidak BAB/pup lagi.
  • Ah saya coba lagi dihari kedua, pas hari ketiga ternyata masih sama Hafidz belum BAB/pup juga.
  • Positif sembelit nih, kalo dibiarin bisa tambah keras fesesnya, tambah susah keluarnya, akhirnya saya hentikan dan saya beri sari buah pear, dan puree pear. alhamdulillah manjur walaupun kasihan melihatnya meringis saat mengejan, dan fesesnya memang benar-benar keras.

Dari pengalaman alerginya Hafidz saya tetap akan kasih makanan tersebut, tapi dilain waktu, supaya dia familiar dan tetap bisa makan-makanan itu. :)

Minggu, 18 Mei 2014

Bubur Bening (Sayur Bening) (6 Bulan+)





Bahan :
  • Wortel
  • Kentang
  • Labu Kuning
  • Bayam Hijau
  • Kencur
  • Tepung beras putih 
  • (Takarannya lihat gambar ya, soalnya pake insting kira-kira aja, hehehe)


Cara Membuat :
  • Cuci Wortel, Kentang, Labu, Kencur, dan Bayam Hijau
  • Potong wortel, kentang, kencur, dan labu secukupnya kemudian kupas kulitnya
  • Potong wortel, kentang, dan labu dadu-dadu, untuk kencur cukup 2 iris tipis saja. Petik daun bayam hijau secukupnya (disini saya memakai 1 batang saja tapi yang diambil hanya daunnya)
  • Rebus dalam air mendidih wortel, kentang, labu, dan kencur sampai lunak, kemudian masukan bayam, jika bayam sudah terlihat layu angkat (bayam jangan dimasak lama-lama ya)
  • Haluskan sayuran yang sudah direbus menggunakan blender/food processor/dipenyet-penyet/disaring
  • Larutkan 1 Sdt Tepung beras putih dengan 1 gelas belimbing air, masak dengan api kecil, aduk-aduk sampai matang dan mengental
  • Masukan Bubur tepung beras dengan sayuran yang sudah dihaluskan kedalam mangkuk, aduk sampai rata
  • Bubur bening (Sayur Bening) siap disajikan :)

Pengalaman saya:
si hafidz suka dan doyan banget kalau dibikin bubur ini, pas saya cicipin rasanya manis, dan segar karena ada kencurnya, saya campur kencur supaya perutnya enakan, tidak kembung, tidak mudah masuk angin, dan menambah nafsu makan. resep ini jadi masuk daftar menu favorit hafidz :)


Puree Pear (6 Bulan)


Bahan :
  • 1/2 Biji Pear Xiang li (Pear Jambu/Pear Hijau)
  • 10 ml ASI/Sufor

Cara Membuat :
  • Cuci bersih 1 biji pear xiang li kemudian belah menjadi 2, ambil setengahnya saja, setengahnya lagi simpan dikulkas
  • Kupas kulitnya, buang bijinya, potong dadu-dadu dan kukus +/- 10 menit
  • Haluskan pear yang telah dikukus menggunakan blender/Food processor/dipenyet-penyet kemudian disaring
  • Masukan pear yang telah dihaluskan kedalam mangkuk dan campur dengan 10 ml ASI/Sufor
  • Puree Pear siap disajikan :)

Puree Pepaya (6 bulan)


Bahan :
  • 1 Potong Pepaya Hawai
  • 10 ml ASI/Sufor

Cara Membuat :
  • Cuci 1 biji pepaya agar getah dan pasir yang menempel dikulit hilang dan bersih
  • Potong 1 bagian kecil dari ujung hingga kepangkal yang lain
  • Kupas kulit pepaya kemudian potong-potong kecil
  • Haluskan pepaya menggunakan blender/disaring/dikerok/food processor
  • Masukan kedalam mangkuk dan campur dengan 10 ml ASI/Sufor
  • Puree pepaya siap disajikan :)

Bubur Bunda (Buncis Muda) (6 Bulan+)



Bahan :
  • 3 Batang Buncis Muda/Baby Buncis
  • 1 Sdt Tepung Beras Putih
  • 1 Gelas Air Putih

Cara Membuat :
  • Potong ujung-ujung buncis dan buang serat pinggirnya
  • Cuci bersih buncis kemudian potong kecil-kecil dan rebus hingga matang
  • Haluskan buncis menggunakan blender/food processor tambahkan sedikit air agar benar-benar lembut
  • Larutkan tepung beras putih dengan air, setelah tercampur rata masak dengan api kecil hingga mengental dan matang
  • Tuang bubur tepung beras putih dan buncis halus kedalam mangkuk, aduk hingga rata
  • Bubur Bunda (Buncis Muda) siap disajikan :)

Selasa, 13 Mei 2014

Bubur Susu Saus Pepaya (6 bulan)




Bahan :
  • 1 Sdt Tepung Beras Putih
  • 1 Potong Pepaya
  • 10 ml ASI/Sufor
  • 1 Gelas Belimbing Air Putih

Cara Membuat :
  • Larutkan 1 sdt tepung beras putih dengan 1 gelas belimbing air putih, kemudian masak diatas api kecil
  • Aduk aduk hingga bubur matang dan mengental, jika sudah matang tuang kedalam mangkuk saji
  • Cuci bersih pepaya, kemudian ambil 1 potong bagian saja secukupnya, kemudian kupas
  • Haluskan pepaya yang sudah dikupas (bisa menggunakan blender atau cukup dengan dikerok saja) jika ingin mendapatkan tekstur tidak perlu disaring, tapi jika baby belum bisa makanan bertekstur bisa disaring terlebih dahulu.
  • Bubur tepung beras putih yang telah dituang kemangkuk saji dan suhu mulai hangat dicampur dengan 10 ml ASI/Sufor, aduk hingga tercampur rata
  • Tuang Pepaya yang sudah dihaluskan (saus pepaya) keatas bubur susu didalam mangkuk saji. bubur susu saus pepaya siap dihidangkan.

Senin, 12 Mei 2014

Puree Ubi Madu (6 Bulan +)




Bahan :
  • 1/5 Ubi Jalar Madu (1 Biji dibagi 5)
  • 100 ml ASI

Cara Membuat :
  • Ubi Jalar Madu dicuci bersih kemudian dipotong menjadi lima bagian dan dicuci lagi untuk menghilangkan getahnya.
  • Panaskan air didalam dandang, kemudian kukus +/- 15 menit (Sampai empuk)
  • Ambil 1 potong kecil ubi kukus, kupas kulit ubi jalar kemudian haluskan (bisa dengan blender, atau dipenyet penyet pakai sendok)
  • Campur ubi jalar yang sudah halus dengan ASI sampai kekentalannya pas
  • Jika sudah bisa makan makanan bertekstur tidak perlu disaring, tapi jika ingin yang lembut bisa disaring terlebih dahulu

Senin, 05 Mei 2014

Bubur Bayam Merah Pepaya (6 Bulan+)


 Bahan :
  • 1 Sdt Tepung Beras
  • 2 Tangkai Bayam Merah (Ambil Daunnya Saja)
  • 1 Potong Pepaya
  • 1 Gelas Belimbing Air Putih

Cara Membuat :

Bubur Tepung :
  1. Larutkan 1 Sdt Tepung Beras dengan 1 Gelas Belimbing Air Putih
  2. Tuang kedalam panci, masak dengan api kecil sambil diaduk-aduk terus
  3. Jika sudah mengental angkat dan dinginkan

Puree Bayam Merah :
  1. Daun Bayam Merah dicuci bersih
  2. Didihkan air dipanci, jika sudah mendidih masukan daun bayam merah rebus sebentar hingga daun layu.
  3. Jika sudah masak, haluskan bayam yang sudah direbus dengan blender

Puree Pepaya :
  • 1 Potong Pepaya yang sudah bersih dikerok menggunakan sendok atau dihaluskan dengan blender


Cara Penyajian :

Tips 1 : Pisahkan masing-masing makanan agar kita tahu mana makanan yang disukai baby, dan mana yang tidak disukainya, dengan tujuan agar makanannya tidak banyak terbuang.

Tips 2 : Masukan Puree Bayam ke mangkok kemudian Bubur Tepung Beras baru Puree Pepaya, maka akan tercipta warna-warni #sayangnya gak sempat foto :( dan jika diaduk maka warnya akan menjadi coklat tua :)

Saat Hafidz diberi bubur ini beginilah reaksinya, hmmmm... yummy.... :) sisa makanan yang belepotan dimulutnyapun sampe dijilatin. Alhamdulillah si hafidz suka makan sayur padahal kali pertama dia makan sayur, si emak langsung girang ngeliatnya. dan untuk makanan ini ternyata si bayam merahnya bikin hafidz alergi, wajahnya jadi bercak-bercak merah :(. tapi ndak papa, sudah hilang dalam 3 hari, dan perjuangan makan bayam merah akan dilanjutkan beberapa bulan lagi. semoga tidak alergi lagi.

Kamis, 01 Mei 2014

Makan Perdana Hafidz Unyu.... :)



Hafidz udah mulai makan nieh....
makan pertamanya adalah bubur tepung beras merah, dibikin agak encer dulu, porsinya 1 sdt tepung beras merah yang dikin bubur, alhamdulillah hafidz suka dan ga ada reaksi alergi ataupun sembelit, 3 hari dengan menu yang sama, saatnya ganti menu yaitu pisang ambon.

Nah... pas hari pertama makan pisang dia habis separo, pisangnya dikerok aja, tapi bijinya dibuang, takut bikin sembelit, begitu hari ke dua, habis satu biji pisang.... tapi..... keesokan harinya hafidz ga pup (BAB) ternyata makan pisang kebanyakan bikin dia jadi sembelit, 3 hari dengan menu pisang akhirnya saya ganti dengan bubur tepung beras putih. selama 2 minggu hafidz makannya 1x sehari aja yaitu jam 12 siang.

Menu bubur tepung beras putih ini sepertinya hafidz juga suka, rupanya dia ga suka sama tekstur makanan yang terlalu encer, saya bikin buburnya agak kental, hap hap hap dimakan dengan lahapnya.... untuk mengatasi sembelitnya akhirnya setelah menu bubur tepung beras putih besoknya saya ganti dengan puree pepaya selang seling dengan bubur tepung beras putih sampai 6 hari kedepan. setelah itu bubur tepung kacang hijau selama 2 hari.

Home Made pastinya, semua tepungnya saya bikin sendiri lhooo... berasa bangga banget jadi seorang ibu bisa bikin makanan sendiri untuk buah hati tercinta.... No Instant deh pokoke..... :)

Rabu, 23 April 2014

Cara Membuat Tepung Kacang Hijau



Bahan : Kacang Hijau

Peralatan yang digunakan :
  • 2 Mangkok/wadah untuk merendam dan mengupas kacang hijau
  • Wajan
  • Soled
  • Piring
  • Saringan kawat yang halus
  • Blender
  • Toples untuk menyimpan
Cara Membuat :

  1. Rendam kacang hijau dengan air panas, biarkan selama 3-4 jam 
  2. Jika kacang hijau terlihat membesar ukurannya dan kulit arinya mulai pecah-pecah, maka remas-remas agar kulit arinya terpisah dengan kacang hijaunya (memerlukan ketelatenan dan kesabaran, karena proses ini cukup lama.
  3. Setelah diremas-remas, pisahkan kulit arinya dengan kacang hijau tanpa kulit. maka jadinya seperti gambar disamping.
  4. Setelah itu sangrai (digoreng tanpa minyak) kacang hijau kupas sampai kering dan menyusut (agar lebih mudah diblender, hasilnya lebih baik, dan tahan lebih lama)
  5. Diamkan dulu kacang hijau sebelum diblender agar uap panasnya hilang.
  6. Setelah dingin, blender kacang hijau yang sudah disangrai menggunakan blender dry meal.
  7. Saring/ayak beberapa kali sampai bulir kasar terpisah dari tepungnya.
  8. bulir yans kasar bisa diblender dan diayak kembali sampai benar-benar lembut.
  9. Masukan toples dan simpan didalam kulkas.






Selasa, 22 April 2014

Cara Membuat Tepung Beras Putih


Bahan : Beras Putih Organik 

Peralatan yang digunakan :
  • Wadah untuk mencuci beras
  • Wajan
  • Soled
  • saringan kawat yang halus
  • Piring
  • Mangkok
  • Blender untuk makanan kering
  • Toples
Cara membuat :
  1. Cuci beras 2x saja agar vitamin dan mineral yang dikandung tidak banyak berkurang
  2. Sangrai (digoreng tanpa minyak dengan api kecil agar tidak gosong) sampai beras kembali mengering (bertujuan agar kuman/bakteri mati, dan mengurangi debit air sehingga dapat bertahan lebih lama)
  3. Tunggu sampai dingin dulu (agar saat diblender tidak ada uap panasnya)
  4. Blender sampai halus
  5. Saring/ayak hingga terpisah antara bulir yang masih kasar dan yang sudah menjadi tepung
  6. Simpan didalam toples dan masukan ke kulkas agar tetap awet

Cara Membuat Tepung Beras Merah


Bahan : Beras Merah Organik 

Peralatan yang digunakan :
  • Wadah untuk mencuci beras
  • Wajan
  • Soled
  • saringan kawat yang halus
  • Piring
  • Mangkok
  • Blender untuk makanan kering
  • Toples
Cara membuat :
  1. Cuci beras 2x saja agar vitamin dan mineral yang dikandung tidak banyak berkurang
  2. Sangrai (digoreng tanpa minyak dengan api kecil agar tidak gosong) sampai beras kembali mengering (bertujuan agar kuman/bakteri mati, dan mengurangi debit air sehingga dapat bertahan lebih lama)
  3. Tunggu sampai dingin dulu (agar saat diblender tidak ada uap panasnya)
  4. Blender sampai halus
  5. Saring/ayak hingga terpisah antara bulir yang masih kasar dan yang sudah menjadi tepung
  6. Simpan didalam toples dan masukan ke kulkas agar tetap awet

Senin, 14 April 2014

Menu MPASI Untuk Bayi Usia 6 Bulan

Saking semangatnya mau bikin dan ngasih MPASI perdananya Hafidz, dan saran dari teman saya juga, akhirnya saya membuat jadwal menu MPASI usia 6 bulan untuk makan Hafidz selama 1 bulan.


Saya memilih untuk memperkenalkan bubur tepung beras terlebih dahulu, karena menurut saya kebutuhan kalori yang dibutuhkan bayi usia 6 bulan itu cukup besar (tapi tidak sebesar kita) apalagi pada usianya itu sudah mulai beraktifitas, tengkurep, balik badan, goyang kaki, muter-muter, dsb.

Beras yang saya pilih adalah beras merah dengan pertimbangan beras merah memiliki warna alami yang mengandung Antosianin dan zat ini memiliki sifat antioksidan, antikanker, antihipertensi, dan antihiperglikemik. Segelas nasi beras merah tumbuk mengandung 216,45 Kalori, 88% kecukupan harian (daily value – DV) mineral mangan, 27% DV selenium, 21% DV magnesium, 18,8% DV asam amino triptofan, 3,5 gram serat (beras putih mengandung kurang dari 1 gram), dan proteinnya 2-5% lebih tinggi dari beras putih. Selain itu juga mengandung asam lemak alfa-linolenat, zat besi, vitamin B kompleks, dan vitamin A.
  • Kandungan vitamin B1, B6, dan B12 yang cukup tinggi, sangat cocok untuk proses perkembangan tubuh bayi. Karena vitamin tersebutmemacu pembentukan energi didalam tubuh bayi.
  • Kulit ari pada beras merah mengandung zat yang sangat baik untuk perkembangan otak bayi.
  • Mineral yang dikandungnya sangat baik untukperkembangan dan pertumbuhan rambut, gigi, dan tulang pada bayi.
  • Memiliki serat yang tinggi sehingga sangat baik untuk pencernaan bayi.
  • Mengandung Zat Besi cukup tinggi, untuk memenuhi asupan zat besi pada bayi
  • Kandungan Zat Tamin yang tinggi sangat baik untukperkembangan jaringan Syaraf dan Jantung bayi.
  • Zat Fosfor yang terkandung didalamnya bermanfaat untuk perkembangan rangka bayi.

Dan insya Allah tepung beras merahnya akan saya buat sendiri (Home Made), jadwal diatas akan saya tempel dipintu kulkas agar mempermudah saya saat akan menyiapkan makanan Hafidz.

Sumber; http//www.pesona.co.id , http//www.ibudanbalita.net


Kamis, 10 April 2014

ASI Ekslusif Untuk Anak yang Ekslusif

Alhamdulillah bisa memberikan ASI Ekslusif sampai Hafidz berusia 6 bulan, harapan kedepannya tetap bisa memberikan ASI sampai usianya 2 tahun. amin amin amin......

Nggak mudah lo kasih ASI Ekslusif buat baby, pengalaman ku mungkin banyak dialami juga oleh ibu-ibu ASI yang lainnya. yah umum lah, ASI ku baru keluar dihari yang ke-4 itupun hanya 10 ml saja. Sebagai informasi nih, kalau ASI yang keluar pertama itu warnanya kuning, kaya susu dicampur madu biasanya disebut Kolostrum, dan ini bertahan sampai 1 minggu, setelah itu ASI menjadi warna putih alami.

Kekentalan ASI pun juga berbeda setiap kali diperas, ada yang encer dan ada yang kental, tapi tidak perlu khawatir, tetap aman dan baik kok buat si baby, biasanya itu dipengaruhi oleh makanan yang kita makan, semakin banyak protein yang kita makan maka ASI nya akan semakin kental, ASI juga bisa berubah warna, saya sempat terkejut saat usia Hafidz 3 bulan dan ASI saya berwarna kuning kehijauan, setelah saya googling ternyata karena vitamin c yang saya minum, jadi tetap aman (lega deh).

Buat ibu-ibu yang bekerja jangan khawatir gak bisa memberikan ASI buat si baby, ASI ibu bisa disimpan dikulkas kok (Seperti Saya) dan ini sudah diteliti oleh WHO, memang kandungan Vitamin dan Kekebalan tubuhnya berkurang, tapi masih aman dan sehat untuk diberikan ke baby. berikut panduan bagi Ibu-Ibu yang bekerja dan tetap ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati kita, yaitu ASI :
  1. Asi yang baru diperah (bisa menggunakan tangan/pompa ASI yang penting pastikan tangan dan botol yang digunakan higienis) dimasukan ke dalam botol (sebaiknya botol kaca, kalaupun terpaksa menggunakan botol plastik cari yang tidak bergambar dan ber label BPA Free) isi 3/4 nya saja.
  2. Jika akan disimpan dikulkas bawah, letakkan di bagian terdalam kulkas agar suhunya tidak berubah, jangan lupa berikan label tanggal dan jam saat kita memerah.
  3. Jika akan disimpan untuk waktu yang lama maka sebaiknya dimasukan ke kulkas bawah dulu selama 5 jam, setelah itu baru dipindah ke freezer.
  4. Saat akan memeberikan ASI Perah ke bayi, keluarkan ASI dari kulkas, cairkan dengan air mengalir, atau direndam di air hangat (jangan air panas, karena akan menghilangkan vitamin yang terkandung didalamnya)  jika ASI nya dari freezer maka turunkan dulu ke kulkas bawah saat malam, paginya sudah bisa diberikan ke baby setelah dihangatkan.
  5. Sebaiknya memberikan ASPER (ASI Perah) dengan sendok, dengan tujuan agar baby tidak bingung puting. (jangan seperti saya yang memberikan ASI perah dengan dot, untungnya Hafidz tetap mau menyusu dengan Umi nya)
  6. ASI yang sudah dikeluarkan dari kulkas tidak boleh lagi masuk dan disimpan kembali ke kulkas (karena akan membuat rusak ASI itu)
  7. ASI yang tidak habis saat diberikan kebayi sebaiknya langsung dibuang.

Ini foto ASI nya Hafidz, saya bungkus plastik botolnya karena kulkasnya bercampur dengan bahan makanan lain, karena takut tercampur baunya dan berubah rasanya jadi saya bungkus plastik

 Lama Penyimpanan ASI Perah :
  1. ASI yang baru diperah dan akan diberikan kurang dari 24 Jam lama penyimpanan maksimal bertahan 8 Jam pada suhu kamar.
  2. ASI yang baru diperah dan akan diberikan dalam dalam 3 hari sebaiknya disimpan dikulkas bawah dan lama penyimpanan maksimal 4 hari.
  3. ASI yang baru diperah dan disimpan difreezer kulkas 1 pintu akan bertahan maksimal 2 minggu.
  4. ASI yang baru diperah dan disimpan di frezeer kulkas 2 pintu akan bertahan maksimal 3 bulan.
  5. ASI yang diperah dan disimpan di frezeer besar akan bertahan +/- 1 tahun.
  6. ASI yang sudah keluar dari kulkas bertahan maksimal 4 jam



Minggu, 06 April 2014

Blog Baru Coretan Baru

Blog baru nih.... ciyeeeee.... :)
Sebelumnya sih juga udah punya Blog, jamannya masih kuliah, itupun karena matkul kewirausahaan yang dosennya Bapak Yafiz mengharuskan setiap mahasiswanya mempunyai Blog. karena saya ga punya waktu buat nulis, dan ga ada inspirasi mau nulis apa, dibiarin aja deh tu Blog. sampe lupa paswordnya. (maklum udah mulai tua..... hehehe)
Naaah.... pas udah punya Putra yang pertama (Muhammad Hafidz Pratama) saya mulai suka googling dan baca-baca artikel mengenai tumbuh kembang anak. Ada yang berbagi pengalaman, cerita, kisah, resep, ilmu, dan informasi. Dari situ saya mulai berminat dan tertarik untuk menulis, menceritakan tentang tumbuh kembang anak saya dan berbagi sedikit informasi yang saya tau tentang tumbuh kembang anak. (sotoy ya.... baru juga jadi ibu muda) googling lagi gimana caranya bikin Blog (Efek Pikun)
Walau masih tetap sibuk dengan tumpukan kerjaan yang menggunung (lebay) tapi saya pengen nyempetin waktu buat bikin coretan di Blog saya....
pengennya sih nyeritain hidup baru saya, mulai dari pernikahan, sampai punya anak, dan sampai saat ini, tapi kayaknya panjang banget, mana ngapload foto lamreta, bikin banyak waktu terbuang, akhirnya sambil ngetik tulisan ini terpikir dibenak saya kenapa ga bikin resume nya aja yah... hehehe... sepertinya menarik. Baiklah akan saya mulai petualangan saya di Blog ini, tapi sebelumnya saya harus ngumpulin bahan resume Kisahku dulu. Mulai dari Foto sampai mengingat kembali apa yang pernah saya alami. tentunya nyelesaikan tugas kerjaan dulu... ntar ga digaji sama Bos bisa mati kita...  Entah Blog ini bakal dibaca orang atau ga, yang penting saya coret - coret yang ingin saya coret.